Selasa, 08 Maret 2016

interview session

Selasa, 08 Maret 2016


I currently hold the position as Head of Human Resource and Development of one big community movement that focus to give children in street situation better access to get a better welfare in aspects like education, economy, politics, and social culture. Last week i held an interview as the selection of the new staff, the enthusiasm was beyond my expectation. Beside the questions regarding capability, strength, weakness, i as well proposed them one question which is:
"the HRDs are responsible for handling hundreds of volunteers, make an assessment of their characteristics, and matching one's personality whether they are prepared and ready to interact with the children or not. Now I want to see your capability of assessing one person's character, please describe my personality just based on our short conversation and this short meet with me. There's no right or wrong answer, you can give me harsh opinion, judge me based on how the way I look, or whatever, say it as you pleased"
These were the answer I remembered, despite their diverse answers, it is so much fun to know others' judgement on me
Person 1: "I guess you didn't originally come from Jogjakarta. Probably from Jakarta/so. You are quite stylish. But definitely fussy and carping." *I'm actually a geeky introvert*
Person 2: "Mean, vicious, high maintenance and ambitious. Having high expectation and assessment toward people. You don't play easy on people."
Person 3: "Pretty nice, outgoing, charming aura. You couldn't stop smiling so i guess you're easily impressed. "
Person 4: "I actually knew you since high school as my senior. You might didn't know me but I often saw you bringing books, so i guess you have a broad knowledge and a clever one. You have that significant vintage style, different than other. I as well read your blog, A lot of my friends did actually, and I think you are very kind. To be honest I'm pretty much surprised that you also joined this community since you are one really busy person. "

I actually thanked that girl for reminding me to keep writing on my blog, A lot of answers were quite interesting. Some of them were right, (well despite the fact i actually am a real Jogjakartans), but it is so surprising, knowing the fact that every person can have a really different perspective on me.One said I am a mean person but one said i'm kind. Well I learned that, everybody can have different judgement but doesn't matter, I actually think they are all kind and nice

Selasa, 01 Maret 2016

Di jalan tadi

Selasa, 01 Maret 2016
Anyway, saya mau cerita  tentang hari ini. Hari ini saya baru pulang dari kampus sekitar jam 8.30 karena ada rapat, rapat hari ini lebih cepat dari biasanya, karena biasanya kami selesai sekitar jam 10 lebih
Saya berkendara pulang sendiri, jalanan tadi padat sekali oleh kendaraan berlalu lalang, biasanya saya tidak terlalu memperhatikan yang lain, hanya fokus di jalan
mobil saya pun tadinya sedang melaju cepat sampai ngga sengaja melihat kakek tua yang menuntun gerobak kecil jualannya. kok sudah sepuh bekerja sendirian jam segini...
Lalu saya putuskan untuk menepi, kakek itu masih sedikit jauh di belakang mobil saya berhenti karena beliau menuntun sendiri sepeda gerobaknya
Aku menunggu kakek tersebut lewat, karena kebetulan saya belum makan, niatnya saya sekalian beli dari beliau
saat kakek tersebut lewat, saya bilang saya mau beli, (kakek tersebut jualan burger merknya sendiri kalau tidak salah namanya burger dinar, harganya sangat murah)
Saya langsung ingat saya dulu pernah sekilas membaca di timeline social media, burger tersebut memang dijual oleh kakek yang sudah sangat tua, yang menuntun sepedanya sendiri dari daerah Imogiri, kurang lebih 25 kilometer dari tempat saya
Kemudian beliau bilang, belum bisa dibeli karena baru mau ambil bahan di suatu tempat yang kira2 masih berjarak 10 kilometer lagi, kakek tersebut seperti enggan menerima bantuan apapun karena barang jualannya belum ada. padahal mungkin kalau ditempuh jalan kaki, beliau baru sampai sekitar tengah malam nanti.
Beliau sudah tua sekali, mungkin umurnya sudah sekitar 70-80 tahun
Lalu saya sedih, saya membayangkan beliau setiap hari membawa gerobak dari tempat yang jauh, dari pagi sampai malam, dan kembali pulang ke tempat yang jaraknya sedemikian jauhnya dimana di umur tersebut beliau seharusnya sudah istirahat dirumah malam-malam begini
Kemudian kakek tersebut kembali berjalan dan saya pamit kembali pulang. Di jalan pulang saya memikirkan bagaimana kakek tersebut bekerja setiap harinya
Bagaimana kalau di jalan hujan, dimana beliau istirahat, Apa cukup penghasilannya untuk membiayai hidup dan ditabung, Bagaimana beliau menahan lelah, bagaimana kalau terjadi apa2
Tiba tiba aja saya menangis di perjalanan saya pulang, saya bukan orang yang mudah menangis tapi soal seperti ini saya merasa bersalah sekali rasanya
rasanya kesal sekali...Tidak sepadan rasanya usaha yang beliau berikan dengan untung yang tidak seberapa
 it bugs me a lot that i couldn't help
Kalau kalian lihat kakek tsb, tolong dibeli ya...
Semoga Tuhan melancarkan rezekinya dan menyehatkan beliau Aamiin

*updated 8 Maret 2016
Beberapa hari yang lalu setelah saya pulang rapat saya sempatkan untuk mencari bapak tsb dan akhirnya ketemu!! Lalu hampir setiap pulang malam dari rapat, saya sempatkan untuk mampir beli jualan bapaknya. Kadang kalau saya kesananya masih sore bapaknya masih merebus teh di sepedanya, katanya buat bekal dijalan, baik banget pokoknya beliau
hey there dreamer © 2014