Cerita, Jadi ada sahabatku satu ini dia ngomel-ngomel lucu
aku harus dikenalin sama si A, cocok pacaran karena sama sama yang begini
begitu dsb. Katanya aku terlalu baik buat orang-orang tidak baik diluar sana. She
worries about me too much sometimes. Maksaa emang hahaha gemes. Hm So I explain it to her……very briefly….that……..she
needs to chill. I don’t prioritize ‘having relationship’ on my life schedule
right now. Not that I against it, I very very admire the idea of loving other. but
it has been brought to my mind that:
Pacaran tidak membuat kita semakin dekat dengan jodoh kita. Pun Begitu pula tidak punya pacar, tidak menjauhkan kita dari jodoh kita.
Wajar sekali kita
ingin ada rasa ingin memiliki orang yang kita sayang, aku pun begitu. Tapi banyak
orang masih salah kaprah, masih ada banyaaaak hal lain yang harus diprioritaskan.
We should not shut ourself down just because you still have a relationship with
you boy/girl. Banyak kesempatan, hal-hal baru yang bisa dipelajari. Aku
sekarang lebih ingin fokus dengan studi, baca sebanyak-banyaknya, menghabiskan
waktu buat hobi dan banyak berteman dengan orang-orang. Belum lagi
kegiatan kampus dan kerjaan yang sekarang aku pegang. Memang dulu ada
fase-fasenya cinta monyet yang pacaran itu sesuatu banget, tapi itu sudah
sangat sangat sangat lama.
Yang aku yakini adalah, tidak peduli apa statusmu dengan orang
tersebut, pacaran atau tidak,you will naturally go back to someone who belongs
to your heart. Segalanya ngga usah dipaksain, lebih baik bermodalkan hati saja.
Ya intinya pacaran ngga menjamin apapun, memang pacaran
melatih komitmen tapi komitmen dari awal adalah harus untuk menjadikan satu
sama lain lebih baik. Bukan komitmen untuk mengikat orang tersebut (yang belum
pasti jodoh kita). Karena ketika kamu menemukan seseorang yang kamu sayangi,
yang membuat bertahan bersama bukan rasa ingin memiliki, tapi saling membangun
satu sama lain, sharing happiness, teman
berbagi cerita, berkomunikasi, sebanyak mungkin melakukan hal positif.
Pacaran itu tidak salah, ya salah sih kalau mau bawa-bawa
agama. Cuma terkadang orang salah mengartikan pacaran, menggunakan egonya bahwa
pacarnya terikat hanya punya dia, atau pacaran karena untuk gengsi, hanya karena
orang tersebut menolak dilabelkan jomblo. Aduh, nggak banget……..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar